Selasa, 27 September 2011

ALLIGATOR GAR


ALLIGATOR GAR
MONSTER AIR TAWAR DARI AMERIKA
 Oleh : Endarto, S.Pd


Ya, kita sering mendengar nama ikan ini, dari namanya saja orang sudah ngeri dan memang benar, sesuai namanya ikan ini mirip buaya. Bentuk tubuhnya panjang, sisiknya kuat dan mengkilap, moncong pendek, lebar dan tumpul, gigi panjang dan tajam dan rahangnya memang seperti alligator (buaya). Ikan ini panjangnya bisa mencapai 3 meter dan berat badan 137 kg, wah.........benar-benar buaya!!!!

Ikan gar atau ikan roa-roa ini berasal dari Amerika, dan pada umumnya dijadikan sebagai ikan hias, termasuk di Indonesia. Sebagaimana buaya ikan ini termasuk jenis karnivora, pemakan daging. Sisiknya bisa digunakan sebagai hiasan, dagingnya bisa dimakan, sedang telurnya sangat beracun, sehingga tidak bisa dikonsumsi.

Pada umumnya ikan gar berwarna coklat kehijauan pada bagian atas tubuhnya  dan ada juga jenis yang memiliki totol hitam dengan bagian perutnya berwarna agak terang. Di daerah tropis seperti di Indonesia ikan gar dapat tumbuh lebih cepat, karena airnya hangat sepanjang tahun. Karena ukurannya yang besar dan berbahaya ikan tersebut pernah di berantas di Amerika Serikat sehingga populasinya berkurang.

Sebenarnya ikan gar ini ada beberapa jenis yaitu Alligator Gar, Cuban Gar, Tropical Gar, Shortnose Gar, Longnose Gar, Spotted Gar dan Florida Spotted Gar. Akan tetapi karena perbedaaan satu dan jenis lainnya tidak begitu kentara orang cenderung menyebut semuanya Alligator Gar.

Alligator Gar termasuk salah satu jenis ikan berbahaya dari luar negeri yang dilarang masuk ke Indonesia, yaitu yang tertuang lewat SK Menteri Pertanian No. 179/Kpts/Um/3/1982 tanggal 22 Maret 1982 tentang Larangan Pemasukan Beberapa Jenis Ikan Berbahaya dari Luar Negeri. Peraturan ini perlu untuk mencegah penyebaran ikan ini ke perairan Indonesia tanpa terkendali yang dapat memangsa ikan-ikan lainnya sehingga keseimbangan ekosistem akan terganggu, selain itu juga membahayakan manusia. Sehingga bagi yang ingin mengimpor ikan berbahaya ini harus membuat surat permohonan Rekomendasi Impor Ikan Hias ke Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

Walaupun sukar membedakan ikan jantan dan betinanya , beberapa pembudidaya di Indonesia telah berhasil memijahkannya dengan teknik kawin suntik. Ikan ini termasuk  ikan hias yang cukup mahal dan banyak diminati baik di dalam maupun luar negeri, karena selain sisiknya indah ikan ini mudah dipelihara dan tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan.

Habitat aslinya adalah sungai berarus lemah, rawa dan danau, bahkan ada juga yang mampu hidup di air payau. Ikan Gar kecil menyukai tepi sungai yang banyak tumbuhan airnya sedangkan ikan gar besar lebih suka perairan dalam untuk memangsa ikan-ikan besar bahkan unggas air.

Perilaku ikan ini suka menyendiri dan lebih banyak diam, bahkan sebagian lainnya bertabiat malas dengan menghabiskan waktunya untuk diam beristirahat di dasar perairan atau diantara tumbuhan air. Tapi awas jangan tertipu, kalau anda lengah, tiba-tiba....hap.....dan hilanglah jari-jari anda ...... bersama lengan berikut anggota tubuh lainnya.***(Endarto/Dari berbagai sumber-2008)


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda