Selasa, 27 September 2011

PELABUHAN KARANGANTU RIWAYATMU KINI


PELABUHAN KARANGANTU
       RIWAYATMU KINI
Oleh : Endarto, S.Pd

Raungan perahu bersahutan keluar dan masuk pelabuhan Karangantu. Perahu nelayan biasanya melaju lebih lancar untuk memasuki pelabuhan karena beban yang dibawanya tidak terlalu berat apalagi kalau hasil tangkapan lagi kurang bagus. Lain dengan kapal kayu yang terseok-seok memasuki pelabuhan karena beban yang di bawanya sangat berat. Lagi pula mereka harus pandai-pandai mengarahkan kapalnya agar tidak menabrak perahu-perahu yang bersandar di kiri-kanan lintasan.

Selanjutnya para nelayan menurunkan hasil tangkapannya selama  semalaman baik dengan jaring diperahunya maupun dari bagang-bagang yang dimilikinya. Sementara para pedagang kayu dan karyawannya sibuk menurunkan kayu-kayu dari kapal yang mengangkutnya. Kayu-kayu tersebut dibawa dari Kalimantan dan Sumatera untuk selanjutnya di tampung di gudang-gudang sepanjang jalan Karangantu  kemudian dijual ke kota Serang dan sekitarnya.

Di antara perahu-perahu itu ada juga yang mengangkut penumpang dari dan ke pulau-pulau kecil disekitar Serang seperti pulau Panjang, pulau Kambing, pulau Tunda, pulau Kubur dan lainnya. Mereka pergi ke Serang biasanya untuk belanja untuk keperluan hidup mereka di pulau atau urusan lainnya .Ada juga sekelompok orang yang menyewa perahu untuk memuaskan hobi mereka yaitu mancing dilaut lepas. Biasanya mereka pergi dipagi hari dan pulang disore hari. Yang beruntung pulang dengan membawa hasil tangkapannya sedangkan yang lagi sial pulang dengan tangan kosong. Tetapi mereka mungkin tidak begitu kecewa karena walaupun tidak dapat ikan mereka punya pengalaman terombang-ambing dilaut seharian sambil menikmati pemandangan di sekitarnya.

Dari gambaran di atas kita mengetahui bahwa Pelabuhan Karangantu memiliki multi fungsi, baik untuk pelabuhan perikanan, perdagangan kayu, pelabuhan penumpang juga untuk para hobiis mancing  yang pergi dan pulang melalui pelabuhan ini. Pelabuhan ini panjangnya kurang lebih 1,5 kilometer diukur dari jembatan sampai ke ujung sungai yang berbatasan dengan laut, sedangkan lebarnya kurang lebih 20 meter. Sepanjang pelabuhan itu dipenuhi oleh perahu atau kapal kecil maupun sedang. Sedangkan untuk kapal-kapal besar mereka tidak bisa masuk dan hanya berhenti di laut agak jauh dari pelabuhan

Sayangnya, kalau kita perhatikan pelabuhan kebanggaan kita ini kesannya kurang terawat. Ini bisa kita lihat dari bau yang menyengat disekitarnya terutama dari bau ikan terutama usaha pembuatan ikan asin disini, ditambah juga dengan onggokan sampah-sampah yang ada disana-sini, juga jalan berbatu dan sebagain tanah di sebelah baratnya yang belum diaspal, beberapa bagian tanggulnya juga sudah rusak sehingga mengganggu perahu yang akan bersandar. Sementara itu yang paling memprihatinkan adalah kesan kotor dan kumuh, banyak perahu-perahu rusak yang tidak dipakai lagi oleh pemiliknya teronggok begitu saja di kanan kiri lintasan. Hal ini sangat mengganggu sekali . Dengan keberadaan bekas-bekas kapal tersebut otomatis membuat jalur lintasan menjadi sempit sehingga perahu tidak leluasa untuk masuk dan keluar dari tempat itu. Andaikan kapal-kapal bekas tersebut bisa disingkirkan dari tempat itu pastilah jalur lintasan akan semakin luas di samping itu juga tidak mengganggu pemandangan.

Kalau kita tengok sejarah, Pelabuhan Karangantu bukanlah sembarang pelabuhan. Dahulu kala tempat ini merupakan Bandar besar bertaraf internasional. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan tertua di Banten menggantikan peran Sunda Kelapa sebagai pelabuhan terbesar di pantai utara Jawa sebelumnya. Pada waktu itu banyak kapal dagang datang dari negara lain seperti Persia, China, Arab, Portugis, Inggris bahkan Belanda datang pertama kali ke pulau Jawa pada tahun 1596 melalui pelabuhan ini juga. Pada abad XVI-XVII Banten merupakan pusat perdagangan rempah-rempah yang cukup besar di Asia Tenggara. Jadi dengan latar belakang sejarah besar tersebut seharusnya kita mempunyai kewajiban untuk menjaga agar pelabuhan ini tetap besar atau paling tidak kita harus menjaganya agar kondisinya terawat dan tertata dengan baik.

Dengan kondisi seperti ini harus ada usaha-usaha yang segera dilakukan untuk menyelamatkan aset ini.Ada beberapa langkah yang bisa di tempuh untuk memperbaiki kondisi Karangantu agar dapat menjadi Pelabuhan kebanggaan lagi bagi masyarakat Banten. Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut :
  1. Para pihak yang terkait dengan pelabuhan ini harus duduk bersama untuk menata kembali  pelabuhan ini, seperti Departemen Kelautan dan Perikanan terutama Dirjan Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Serang, Polairud, Departemen dan Dinas Perhubungan baik pusat maupun daerah serta Kepala Daerah Propinsi maupun Kabupaten yang membawahinya.
  2. Membagi pelabuhan ini menjadi beberapa bagian, misalnya dimana tempat pendaratan ikan ,dimana tempat pendaratan kayu serta dimana kapal penumpang dan kapal instansi harus bersandar.
  3. Membangun kembali sarana dan prasarana yang ada seperti pembangunan tanggul, perbaikan jalan di kiri kanan pelabuhan, pengerukan alur, pembangunan alat-alat bongkar muat, pembangunan bengkel kapal, pabrik es serta sarana pendukung lainnya. Pengerukan ini sangat penting karena kalau airnya dalam maka akan kelihatan jernih dan tidak mudah keruh karena tersenggol lambung kapal.
  4. Membersihkan kapal-kapal bekas dan sampah- sampah dari kawasan pelabuhan serta lingkungan disekitarnya.
  5. Merelokasi pabrik ikan asin agar berada di lokasi tertentu yang agak jauh dari pelabuhan sehingga baunya tidak mengganggu para pengunjung.
  6. Memperbaiki dan memfungsikan kembali Tempat Pelelangan Ikan sehingga semua ikan yang datang harus melewati TPI sehingga menambah Pendapatan Asli Daerah khususnya Kabupaten Serang.
  7. Menata pemukiman dan perkantoran disekitarnya agar tertata sedemikian rupa sehingga tidak terkesan kumuh dan acak-acakan.

Itulah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menata kembali Pelabuhan Karangantu sehingga dapat menjadi kebanggaan kita kembali. Selain itu masih ada satu hal lagi yang bisa diperhitungkan untuk pengembangan pelabuhan ini. Di sisi timur pelabuhan mendekati muara sungai masih terdapat tanah yang cukup luas. Sayang sekali tanah tersebut terbengkelai begitu saja dan hanya ditumbuhi tanaman-tanaman liar dan genangan-genangan air yang tidak dimanfaatkan.

Sebenarnya tempat ini sangat bagus untuk dikembangkan menjadi tempat wisata. Tentu orang dari berbagai daerah terutama sekitar Banten sangat penasaran ingin tahu seperti apa sih bekas Bandar Kerajaan Banten yang pernah sohor itu sekarang ini. Kalau disini tersedia fasilitas wisata tentu akan sangat menarik minat mereka untuk datang.

Kemudian fasilitas apa yang harus dibangun untuk menunjang tempat wisata ini ? Ada beberapa fasilitas yang mestinya ada di sini :
  1. Pohon-pohon perindang dan taman
Pohon–pohon dan taman ini sangat penting untuk membuat wisatawan betah disini karena ditempat ini mereka dapat melihat laut lepas dengan duduk-duduk di taman dibawah pohon yang rindang sambil makan-makan atau ngobrol santai dengan kawan atau keluarga.
  1. Tempat parkir yang luas
Ini sangat penting untuk menyediakan tempat bagi para pengunjung untuk memarkir mobil atau motor mereka sehingga mereka dapat menikmati wisata dengan leluasa tanpa harus khawatir kendaraannya akan hilang atau dirusak orang. Ini juga akan memberi lowongan kerja bagi beberapa orang untuk menjadi tukang parkir di sini. Lumayan kan ? Di tempat ini juga harus banyak pohon perindang sehingga kendaraan akan terlindung dari terik matahari.
  1. Komplek Pertokoan
Toko-toko disini khususnya menjual makanan dan souvenir khas Banten termasuk produk-produk hasil laut. Biasanya para wisatawan belum puas mengunjungi suatu tempat wisata tanpa membeli apa yang khas dari tempat itu. Tentu disini akan membuka peluang usaha bagi banyak orang untuk membuka toko disini. Jadi wisata jalan, bisnis juga jalan.
  1. Restoran-restoran ikan
Restoran-restoran inilah yang kita harapkan akan menjadi daya tarik utama wisatawan untuk datang ke sini. Kita ingin tempat ini menjadi seperti Muara Karang atau Muara Angke di Jakarta. Disini pengunjung dapat menikmati berbagai menu ikan atau Sea Food . Mereka bebas memilih masakan apa yang ia inginkan dan di restoran yang mana ia akan membeli. Tentu ini juga peluang yang besar untuk membuka usaha dengan keuntungan yang tidak sedikit. Sudah tentu banyak tenaga kerja  akan terserap disini.
  1. Tempat bermain anak-anak
Setiap tempat wisata sepertinya tidak boleh lupa untuk menyediakan tempat bermain anak-anak. Karena salah satu alasan utama orang berwisata adalah untuk menyenangkan atau sedikit memanjakan anak anak mereka yang barangkali setiap hari kurang mendapat perhatian orang tua karena ditinggal sibuk bekerja. Satu peluang usaha terbuka lagi disini.
  1. Tanggul dan tempat-tempat duduk di pinggir pantai
Karena pantai ini tidak menjajikan pasir yang indah untuk bermain-main atau mandi, maka disini harus di bangun tanggul serta tempat-tempat duduk yang enak sehingga disini wisatawan dapat duduk-duduk sambil melihat-lihat laut atau kapal-kapal yang lalu lalang dilaut, bisa juga sambil mancing di sini. Disinilah barangkali tempat yang paling nyaman untuk bersantai sambil diiringi lembutnya terpaan angin sepoi-sepoi dari laut.
  1. Panggung/ Menara
Fasilitas ini sangat penting untuk melengkapi tempat wisata ini. Dari sini pengunjung dapat melihat laut lebih jauh, lebih luas dan leluasa. Apalagi bila disini disewakan alat semacam teropong untuk melihat obyek-obyek jauh kelihatan jelas .
  1. Perahu dan kapal wisata
Di salah satu sudut tempat wisata ini harus disediakan dermaga khusus untuk perahu-perahu sewaan. Ini merupakan salah satu daya tarik utama dari tempat ini. Disini tersedia sejumlah perahu dan kapal untuk melayani  pengunjung yang ingin menikmati goyangan ombak teluk Banten atau bahkan mengantar wisatawan ke pulau-pulau kecil yang tersebar di sekitar teluk Banten. Jalur rutin ke Pulau Burung wajib dibuka disini karena Pulau Burung memiliki pesona yang paling kuat diantara pulau-pulau yang lain. Di pulau burung orang dapat melihat ribuan burung yang mungkin jarang bisa ditemui di tempat lain. Selain itu perjalanan menuju pulau itu tentu tidak dapat dilewatkan begitu saja karena dalam perjalanan kita bisa  melihat pulau-pulau lain dari kejauhan juga bisa melihat daratan Jawa  dari laut. Pasti asyik.
  1. Kantor Pengelola
Kantor ini merupakan tempat dimana pegawai Dinas Pariwisata berkantor. Disinilah akan ditentukan berhasil dan tidaknya tempat wisata ini menyedot pengunjung.

Demikianlah uraian panjang tentang bagaimana menata dan menyelamatkan Pelabuhan Karangantu, yang walaupun kita tidak bisa menjadikannya lagi menjadi Bandar Besar karena sebentar lagi akan ada Pelabuhan Pelindo II di Bojonegara, akan tetapi paling tidak kita bisa melestarikan nilai sejarahnya dan menjaga keberadaanya. Disamping itu kita bisa mengembangkan sisi wisata dari tempat ini sehingga akan semakin menarik dan juga akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya Kabupaten Serang apabila dikelola dengan sungguh-sungguh dan bertanggungjawab.*** (Endarto/Bina Program-2003)


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda