Selasa, 27 September 2011

BANTEN FISH CENTER, MUNGKINKAH?


BANTEN FISH CENTER,

MUNGKINKAH ?

                                                   Oleh : Endarto, A.Md



            Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten merupakan dinas yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pembangunan perikanan dan kelautan di propinsi ini. Oleh karena itu kita sebagai pegawai atau karyawan di dinas ini sudah sewajarnya bahkan menjadi keharusan untuk mendalami masalah-masalah perikanan yang menjadi ruang lingkup pekerjaan kita. Ada berbagai cara yang bisa kita tempuh untuk memahami masalah tersebut, misalnya dengan baca-baca buku dan media lainnya tentang perikanan dan kelautan. Walaupun masih diakui bahwa buku-buku perikanan di perpustakaan kita masih sangat terbatas.

Akan tetapi kadang kita tidak sempat untuk melakukan hal tersebut karena keterbatasan waktu yang kita miliki, salah satu sebabnya adalah kesibukan kita dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan APBD maupun proyek-proyek APBN. Tetapi hal ini tidak bisa kita jadikan alasan dan kita memang harus bekerja keras untuk menguasai bidang kerja kita. Sehingga kita tidak akan malu dan kelabakan ketika ada orang bertanya tentang perikanan dan kelautan sekalipun latar belakang pendidikan kita bukan perikanan.

Kalau kita tidak menguasai bidang kita bagaimana bila ada orang bertanya apa itu ikan belanak, betutu, kerapu, manyung dan sebagainya atau lebih jauh lagi  kalau ditanya tentang bagaimana rasanya ikan ini, ikan itu. Tentu kita tidak boleh diam saja dan kita harus memberikan jawaban yang jelas kepada mereka. Jujur saja barangkali hanya sekian persen dari kita yang sudah pernah mencoba berbagai menu seafood dan sejenisnya. Sebagian besar dari kita  hanya tahu ikan emas, lele, udang, cumi-cumi, tongkol, kerang dan ikan pasaran lainnya. Jangan pernah tanya bagaimana rasanya kerapu bebek yang konon harganya Rp.300.000,- perkilogramnya itu.

Itulah kenyataan yang ada dan sebenarnya ini sangat ironis dan memalukan, bahwa orang perikanan tapi tidak tahu tentang ikan. Dan sayangnya di ibukota Propinsi kita ini tidak ada tempat yang representatif bagi kita untuk melihat berbagai macam ikan, barangkali satu-satunya yang ada hanya pasar ikan hias yang ada di dekat Stasiun Serang.Itupun tempatnya hanya menempel-nempel di pinggir jalan dan kurang tertata. Kebanyakan dari kita juga tidak sempat untuk ke pantai , laut, TPI, tambak-tambak serta kolam-kolam air tawar. Mungkin karena sibuk, jauh, alasan biaya atau karena malas. Dan celakanya pula di kota kita ini tidak ada tempat dimana kita dapat memperoleh informasi yang lengkap tentang perikanan dan kelautan.

Berawal dari keprihatinan inilah, maka sejak awal bekerja di sini saya(Prabowo Subianto-Hapus aja pak Erwin) mempunyai pemikiran bagaimana kalau Dinas ini kedepan bisa membangun sebuah pusat perikanan terpadu yang cukup representatif dan bisa dibanggakan, katakanlah semacam Banten Fish Center (BFC). Saya yakin dengan adanya BFC ini keberadaan Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten  akan semakin dikenal dan diakui oleh masyarakat, apalagi sepertinya belum ada Propinsi lain yang memiliki semacam BFC ini.

Disini kita, pegawai DKP dan masyarakat umum akan memperoleh banyak hal tentang perikanan dan kelautan. Di sini pula mereka dapat meniknmati berbagai menu ikan, mengadakan penelitian, mengadakan pertemuan, mencari informasi perikanan, rekreasi, belanja bahkan menginap.

Adapun unit-unit yang idealnya ada di BFC ini adalah : gedung pertemuan, penginapan, restoran, aquarium, kantor pengelola, Pusat Informasi Perikanan dan perpustakaan, toko produk perikanan, toko alat-alat perikanan, pasar ikan higienis, kolam- kolam dilengkapi taman dan tempat bermain anak. Tidak lupa juga harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung lainnya.


Apa dan bagaimana unit-unit tersebut dapat diuraikan dibawah ini :

1.Gedung Pertemuan
Gedung Pertemuan ini disamping untuk intern DKP juga bisa kita sewakan kepada dinas-dinas lain dan semua pihak yang ingin mangadakan rapat atau pertemuan. Apalagi di sini ada fasilitas pendukungnya seperti restoran, penginapan dan lainnya. Ini berarti pemasukan yang tidak kecil bagi kita.

2. Penginapan
Penginapan ini sangat penting untuk mendukung keberadaan gedung pertemuan, karena sebagian acara mungkin tidak cukup dilaksanakan satu hari saja sehingga harus menginap disini. Selain itu kita juga dapat mengajak keluarga kita untuk refreshing barang satu dua hari disini, tentu saja untuk intern DKP ada harga khusus. Tapi ingat: Ini bukan tempat selingkuh ! Oke.

3. Restoran
Restoran ini terutama menyajikan menu ikan laut dan ikan air tawar, dan posisinya harus paling depan dekat jalan , karena restoran ini juga untuk masyarakat umum. Tentu saja harus dicari juru masak pilihan sehingga dapat membuat masakan yang lezat yang akan selalu dikenang orang. Yang perlu diingat harganya juga harus terjangkau.

4. Aquarium
Aquarium ini terdiri dari berbagai macam ikan laut dan ikan air tawar serta ikan hias, katakanlah ini sejenis Sea World kecil. Akan lebih bagus apabila tempat ini dilengkapi dengan mini laboratorium. Sudah pasti unit ini membutuhkan biaya pemeliharaan paling besar. Tapi saya yakin para pelajar dan anak-anak akan sangat tertarik dengan unit ini, sehingga tarif masuk bisa dipakai untuk menutup biaya pemeliharaannya.

5. Kantor Pengelola
Disinilah tempat pengelola BFC berkantor, entah nanti bentuknya UPTD, Perusahaan Daerah atau bahkan mungkin BFC ini merupakan sebagian dari unit usaha koperasi kita (siapa tahu nanti bisa menjadi koperasi yang besar) sehingga kesejahteraan kita-kita ini akan meningkat pesat.

6. Fish Information Center (FIC) dan Perpustakaan
FIC atau Pusat Informasi Perikanan ini merupakan unit yang paling penting karena menyediakan data dan informasi perikanan dan kelautan di Propinsi Banten dan Indonesia bahkan dunia pada umumnya. Disini harus ada data-data yang kuat, gambar-gambar, peta perikanan, brosur-brosur dan buku-buku perikanan di bagian perpustakaannya. Komputer dan internet hukumnya wajib ada disini. Tentu saja di sini harus ada petugas yang menguasai seluruh data dan informasi dan bisa menjelaskan banyak hal tentang kelautan dan perikanan. Disinilah tempat pelajar, mahasiswa, petani, nelayan dan masyarakat umum serta kita sendiri bisa mendapat informasi lengkap tentang dunia perikanan dan kelautan.

7. Toko Produk Perikanan
Toko ini menjual berbagai produk ikan dan hasil laut seperti berbagai makanan  dari ikan (kering dan tahan lama),rumput laut, pernik-pernik dari kerang, batu/pasir laut yang dibentuk hiasan dan sebagainya yang merupakan produk perikanan dan kelautan.

8. Toko Alat Perikanan
Disini orang dapat mencari berbagai macam pancing dan umpannya, pakan ikan, jaring ikan, obat ikan , aquarium dan perlengkapannya serta alat-alat lain di dunia perikanan . Tentu saja anda tidak bisa membeli kapal di sini.


9. Pasar Ikan Higienis
Bagi yang ingin membeli ikan segar, di sinilah tempatnya. Disini tersedia berbagai macam ikan laut dan ikan air tawar. Karena ini pasar ikan higienis, tentu saja tidak boleh terkesan kumuh dan bau sehingga merusak kenyamanan di BFC.

10.Kolam, Taman dan, Tempat Bermain
Unit-unit ini berada di sekitar penginapan dan gedung pertemuan. Ada kolam-kolam ikan air tawar, kolam khusus untuk sepeda air (agak luas) serta dilengkapi  taman yang tertata rapi, jalan setapak, tempat-tempat duduk dan tempat bermain anak-anak. Jangan lupa juga ada kolam khusus pemancingan, kalau perlu dalam periode tertentu diadakan lomba mancing di sini.Pasti seru. Di sinilah tempat dimana kita dapat melakukan refreshing dengan sepuasnya,apalagi dengan mengajak keluarga kita. Sekali lagi ingat : Disini bukan tempat pacaran ! Understand?

Itulah uraian yang cukup panjang tentang ide Banten Fish Center (BFC). Tentu saja harus dipilih tempat yang strategis dan indah serta banyak airnya untuk lokasi BFC ini. Daerah seperti Baros sepertinya sangat tepat karena disamping nantinya dekat dengan pusat Propinsi Banten juga berada di pinggir jalan Pandeglang yang cukup ramai dan merupakan jalur wisata ke Labuan, Carita, Ujung Kulon , Binuangeun serta ke Anyer. Tentu saja sarana dan prasarana pendukung seperti masjid, WC, tempat parkir, wartel dan sebagainya harus ada. Kita optimis bahwa tempat ini akan laris manis untuk rapat, rekreasi keluarga, istirahat perjalanan, serta bagi pelajar dan mahasiswa juga masyarakat umum yang butuh informasi tentang kelautan dan perikanan ,apalagi bila didukung dengan promosi yang gencar ke berbagai pihak.

Memang sepertinya ide ini hanya khayalan, karena membutuhkan biaya yang sangat besar. Tetapi apabila dilaksanakan secara bertahap dan bertanggungjawab demi tersedianya pusat perikanan dan kelautan yang representatif untuk masyarakat Banten bahkan luar Banten, saya yakin hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil. Kalau ide ini bisa terwujud, pasti merupakan sesuatu yang “Ruarrr Biasa” (begitu kata Pak Wahyul) dan barulah dengan mantap dan bangga kita akan berseru : DKP Yess.
                                                       (Penulis adalah Staf Subdin Bina Program)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda