Senin, 27 Juni 2011

KIAT PRAKTIS MEMBUAT TULISAN
Oleh : Endarto,S.Pd (Widyaiswara Badan Diklat Provinsi Banten)
Ket : Dimuat Dalam Buletin Lingkar Diklat
Setiap hari kita sering membaca, baik itu koran, majalah, buku, modul, brosur dan lainnya. Temanya pun berbeda-beda; ada berita umum, olah raga, hiburan, iklan, agama, pendidikan, hobi dan sebagainya. Tetapi selama ini kita hanya berperan sebagai penikmat atau konsumen atas tulisan orang lain. Kita jarang tergelitik untuk berfikir bahwa kita bisa juga seperti mereka yang sering menulis di berbagai media. Padahal ini merupakan kesempatan yang terbuka bagi kita untuk melempar ide ke publik selain untuk mengaktualisasikan kemampuan kita bahwa kita mampu menuangkan ide dalam bentuk tulisan yang berkualitas.
Masyarakat dengan berbagai latar belakang profesi punya kesempatan yang sama untuk mengirimkan tulisannya ke media. Apalagi kalau profesi kita adalah guru atau kalau di Badan Diklat ada Widyaiswara yang setiap tulisan yang dimuat media akan mendapatkan angka kredit yang sangat dibutuhkan untuk kenaikan pangkat. Selain itu kita juga akan mendapatkan sesuatu yang lain, yaitu honor tentunya.
Akan tetapi tulisan kitapun tidak akan begitu saja dengan mudah diterima dan dimuat oleh media. Ada hal-hal yang harus kita perhatikan agar tulisan kita berkualitas dan kemungkinan besar dapat muncul di media masa, diantaranya adalah :
PERSIAPAN DASAR
1.   Persiapan teknis
Yaitu menyiapkan alat-alat pendukung proses menulis seperti komputer/laptop, printer, kertas, tinta dan lainnya.


2.   Persiapan mental
Kita harus bekerja keras, gigih dan pantang menyerah dalam membuat tulisan. Menulis-kirim, menulis-kirim dan seterusnya sampai tulisan kita dimuat.
3.   Reading-habit dan referensi
Modal utama seorang penulis adalah banyak membaca. Dengan banyak membaca akan banyak ide dan input untuk memperkaya tulisan kita. Selain itu buku atau tulisan di internet yang kita baca sekaligus berfungsi sebagai referensi.
4.   Intelektualitas
Kita harus memiliki wawasan luas dan kemampuan menyajikan tulisan secara logis dan sistematis serta didasari referensi yang meyakinkan sehingga kualitas tulisan kita diakui oleh pembaca.
5.   Sosiokultural
Mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan sosial termasuk menjalin komunikasi dengan media masa sehingga kita dapat membuat tulisan seperti yang mereka butuhkan.
LANGKAH-LANGKAH MENULIS
1.   Menemukan ide yang menarik
Langkah pertama untuk menulis adalah menemukan ide. Ide ini harus kita sesuaikan dengan isu panas yang sedang terjadi, misalnya ; kasus Susno Duadji, Syahril Johan, Gayus Tambunan atau perebutan kursi Ketua Umum Partai Demokrat yang saat ini sedang menghangat. Atau juga disesuaikan dengan momen, misalnya ; tanggal 21 April kita menulis tentang emansipasi wanita, tanggal 28 Oktober tentang kepemudaan dan seterusnya.

2.   Menentukan judul
Judul tulisan tidak boleh sembarangan. Judul merupakan daya tarik pertama bagi pembaca. Dengan judul yang menarik pembaca akan tergoda untuk membaca. Secara lengkap judul yang baik harus memenuhi beberapa syarat, yaitu ; Atraktif, Provokatif, Singkat padat, Relevan dengan topik, Informal/hidup, Representatif ( mewakili pokok bahasan ) dan Merujuk pada bahasa baku.
3.   Merumuskan tesis yang ringkas
Tesis adalah pendapat utama/kesimpulan dari keseluruhan artikel. Dengan membaca tesis orang akan paham akan keseluruhan isi artikel. Oleh karena itu tesis harus ringkas, jelas serta mudah dipahami maksudnya. Tesis dapat diletakkan di awal tulisan ( deduktif) atau di akhir tulisan (induktif)
4.   Membuat kerangka tulisan
Setelah menentukan ide, judul dan tesis, langkah selanjutnya adalah membuat kerangka tulisan, yaitu : Pendahuluan, Pembahasan dan Penutup. Dengan adanya kerangka ini diharapkan tulisan yang dibuat akan lebih sistematis sehingga memiliki kronologi atau tata urutan yang logis agar mudah dicerna oleh pembaca.
5.   Mengembangkan bahasan artikel
Ini adalah bagian utama dari tulisan yang mengulas secara panjang lebar tentang topik yang kita angkat. Di bagian ini kita sampaikan ; Penjelasan/pengertian, Contoh-contoh terkait, Perbandingan dengan kasus lain, Kutipan pakar, Data-data statistik mutakhir dan adanya Penegasan yaitu memberikan penekanan pada kata atau kalimat tertentu yang dijadikan rujukan oleh khalayak pembaca. Disinilah peran referensi atau daftar pustaka sangat penting, karena itu kita harus mencari referensi yang kuat dan meyakinkan untuk mendukung artikel kita.

6.   Penutup
Penutup adalah bagian akhir artikel, yaitu dengan menegaskan kembali topik dalam kalimat yang berbeda secara ringkas dan tegas dengan tujuan untuk meyakinkan pembaca. Penutup ini harus ditulis dengan kalimat yang mengesankan atau bahkan menyengat sehingga akan terus diingat oleh pembaca dan diharapkan dapat mendorong pembaca melakukan sesuatu seperti yang kita harapkan dalam tulisan kita.
HAL PENTING LAINNYA
Selain hal-hal di atas, ada beberapa hal lain yang perlu kita perhatikan, diantaranya adalah : pemilihan bahasa yang pas sesuai konsumen media ( apakah masyarakat umum, remaja, anak-anak dan sebagainya), penggunaan tata tulis yang benar ( huruf besar, titik koma, spasi dan lainnya) dan yang tidak kalah penting juga adalah menyebutkan referensi/ sumber data dari tulisan kita agar tidak dianggap plagiat atau menjiplak tulisan orang lain.
Demikianlah uraian tentang tata cara menulis artikel, semoga berguna dan dapat menjadi motivasi bagi kita untuk rajin menulis, apapun temanya dan ke media manapun kita kirim tulisan tersebut. Dan kata kuncinya adalah : Jangan pernah takut untuk menulis !!!*** ( Diolah dari berbagai sumber)



0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda