Selasa, 27 September 2011

TAMAN SARI SENTRA IKAN HIAS DI KABUPATEN SERANG


TAMAN SARI
SENTRA IKAN HIAS DI KABUPATEN SERANG
Oleh : Endarto, S.Pd

Deretan kios berjajar di pinggir jalan di sebelah timur Monumen Tamansari tidak jauh dari Stasiun Serang. Beberapa pengunjung asyik mengamati berbagai macam ikan hias di aquarium-aquarium yang ditata sedemikian rupa. Para pedagang sibuk melayani mereka,ada yang menjelaskan tentang ikan yang akan dibeli, ada yang lagi tawar-menawar harga, ada yang sedang pegang segepok uang sambil senyum-senyum karena ikannya ada yang laku. Beberapa yang lain sedang mengatur air dan gelembung udara, ada pula yang sedang memindahkan ikan dari aquarium satu ke aquarium lainnya, sementara yang lain sibuk memperbaiki aguarium yang bocor atau benah-benah dagangan mereka.

Itulah gambaran kesibukan sehari-hari di tempat penjualan ikan hias di kawasan Tamansari, Serang. Sekilas keberadaan mereka seperti tidak begitu berarti, karena hanya terdiri dari beberapa kios kecil dan tempatnyapun hanya menempel di pinggir jalan. Tapi apabila kita amati lebih jauh ternyata keberadaan mereka sangat berarti bagi para hobiis ikan hias di kota Serang  ini. Hal ini mengingat bahwa hanya inilah satu-satunya ”pasar” ikan hias di Ibukota Propinsi Banten ini, cukup memprihatinkan memang.Apalagi perputaran uang di tempat inipun sepertinya tidak kecil,hal ini dapat dilihat dari ramainya pengunjung yang datang ke sini, terlebih-lebih dihari libur dimana banyak anak-anak sekolah yang menghabiskan waktu di sini sehingga jalanan kadang-kadang sampai macet. Tetapi paling tidak kita berharap ini akan menjadi embrio pasar ikan hias yang lebih representatif di kota ini.

Menilik dari peminatnya,rata-rata mereka berasal dari kalangan menengah keatas, walaupun dari kalangan menengah ke bawah tidak kecil pula jumlahnya. Dengan dijadikannya Serang sebagai Ibukota Propinsi ,maka perkembangan kota ini akan sangat pesat, termasuk di sektor ekonomi. Dengan perkembangan disektor ekonomi, otomatis hal ini meningkatkan pendapatan penduduk, sehingga dengan baiknya kesejahteraan mereka kebutuhan akan hiburan dan rekreasi semakin meningkat, termasuk disini adalah kepemilikan aquarium dan ikan hias. Dari analisa ini kita sangat yakin bahwa bisnis ikan hias ”tak ade matinye” bahkan kedepan akan semakin cerah.

Demikian pula yang diharapkan oleh Wahyu (17) dan Ake (21) dua orang pedagang ikan hias yang berasal dari Sukabumi yang sudah berjualan di tempat ini selama tiga tahun. Sebelumnya mereka sempat  berjualan di perempatan Pocis. Mereka membuka kios sekitar jam 06.00 WIB setiap pagi dan menutupnya sekitar jam 21.30 WIB malam. Dalam sehari rata –rata mereka mendapatkan penghasilan kotor sekitar Rp 500.000,-.berarti dalam seminggu sekitar Rp 3.500.000,- masuk kantong mereka dan sebulannya ( 4 minggu) kurang lebih Rp 14.000.000,-, jumlah uang yang tidak sedikit tentunya.

Lebih lanjut mereka mengatakan  bahwa di tempat ini ada sekitar sebelas pedagang yang kesemuanya menjual ikan hias air tawar. Sejauh ini mereka juga belum membentuk koperasi atau semacam perkumpulan pedagang ikan hias. Tentang ikan-ikan itu sendiri berasal dari daerah Parung , Bogor dan mereka membawanya sendiri dari tempat pembelian.

Selain ikan hias  mereka juga menjual aquarium, aksesoris aquarium, pakan dan obat-obatan ikan. Jadi para penggemar ikan hias tidak perlu membeli barang-barang tersebut di tempat lain , karena disini sudah tersedia semua. Tentu saja ini merupakan pendapatan tambahan yang tidak sedikit buat mereka. Tentang biaya pemeliharaan menurut mereka tidak terlalu besar, karena ikan-ikan  tidak diberi  makan setiap saat , menurut mereka ikan-ikan tersebut akan lebih sehat bila pakannya kurang. Mungkin  biaya pemeliharaan yang dibutuhkan hanya biaya pembelian air untuk mengganti air yang sudah jelek seharga Rp. 500,- per  galonnya.



Adapun jenis-jenis ikan hias yang di jual disini beserta kisaran harga perekornya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

NO
NAMA IKAN
KISARAN HARGA
1
Mas Koki
2.500  -12.000
2
Oskar
3.000  -10.000
3
Arwana
75.000-100.000
4
Neon
1.000  -1.500
5
Redfin
1.500  -3.000
6
Blue Skirt
1.000  -1.500
7
Lemon
2.500  -5.000
8
Goldsome
15.000-25.000
9
Guppy
750     -1.000
10
Sepat
500     -1.000
11
Red Devil
2.000  -3.500
12
Sumatra
500     -1.500
13
Manfish
1.500  -3.500
14
Louhan
50.000-150.000
15
Black Ghost
5.000  -12.000
16
Bulan-bulan
6.000  -10.000
17
Bawal
500     -3.000
18
Koi
12.000-60.000
19
Komet
2.500  -6.000



Tentang permasalahan yang ada mereka mengatakan bahwa dihari-hari tertentu terutama selasa dan kamis pengunjungnya agak sepi tetapi dihari sabtu dan minggu serta hari-hari libur cukup ramai. Ketika ditanya tentang harapannya terhadap Pemerintah , mereka hanya berharap agar mereka tidak digusur dari tempat mereka jualan saat ini karena selain tempatnya enak mereka juga sudah memiliki banyak pelanggan.
( Endarto/Bina Program-2003 )



           

1 Komentar:

Pada 7 Desember 2015 pukul 19.25 , Blogger Unknown mengatakan...

minta alamat y dong min

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda